23+ Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Beserta Lokasi dan Peninggalannya

Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia - Sejarah Nusantara tak bisa dipisahkan dari era Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, yang dimulai sejak abad ke-4 Masehi. Menurut bukti peninggalan candi dan prasasti, ada beberapa kerajaan Hindu dan kerajaan Budha di Indonesia yang pernah berjaya dan berkuasa, di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Nusantara lainnya.

Masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia dipengaruhi oleh hubungan dagang dengan negara India dan China. Sejak itu, banyak kerajaan bercorak Hindu-Budha yang didirikan, dimulai dari Kerajaan Salakanegara di Jawa dan Kerajaan Kutai di Kalimantan, kemudian berlanjut dengan kerajaan-kerajaan di wilayah lainnya.

Di antara semuanya, 2 kerajaan Hindu-Budha yang paling berjaya adalah Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Sriwijaya mampu berjaya antara abad ke-7 sampai ke-14 dan menguasai banyak wilayah Nusantara. Sementara Majapahit mampu menguasai sebagian besar wilayah Nusantara hingga ke luar negeri saat masa kejayaannya di abad ke-14 Masehi.

Kemunduran kerajaan Hindu-Budha terjadi pada akhir abad ke-16 Masehi seiring dengan didirikannya beberapa kerajaan bercorak Islam di Indonesia seperti Samudera Pasai, Banten, Demak, dan sebagainya. Meski begitu pengaruh kerajaan Hindu-Budha masih terus bisa dirasakan sampai sekarang dan menjadi bagian dari sejarah Nusantara.

(baca juga aksara Jawa dan pasangannya)

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia


Berikut ini akan dibahas mengenai kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang ada di Indonesia, ditampilkan lengkap beserta sejarah singkat, letak dan lokasi kerajaan, tahun berdiri sampai runtuh, peninggalan candi dan prasasti kerajaan, serta nama-nama raja yang berkuasa.

Kerajaan Salakanegara


Kerajaan Salakanegara diperkirakan merupakan kerajaan Hindu-Budha pertama yang ada di wilayah Nusantara. Kerajaan ini didirikan pada tahun 150 Masehi dan kemudian runtuh pada tahun 362 Masehi. Pusat kerajaan ini diduga terletak di Teluk Lada, Pandeglang, Banten. Kerajaan Salakanegara juga dianggap sebagai pendahulu Kerajaan Tarumanegara.

Salakanagara membawahi kerajaan-kerajaan kecil, yang didirikan oleh orang-orang yang berasal dari dinasti Dewawarman, julukan bagi raja-raja yang memerintah Salakanagara. Kerajaan yang menjadi bawahan Salakanagara antara lain Kerajaan Ujung Kulon dan Kerajaan Tanjung Kidul.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Salakanegara :

  1. Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara (Dewawarman I)
  2. Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra (Dewawarman II)
  3. Prabu Singasagara Bimayasawirya (Dewawarman III)
  4. Dewawarman IV
  5. Dewawarman V
  6. Mahisa Suramardini Warmandewi
  7. Sang Mokteng Samudera (Dewawarman VI)
  8. Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati (Dewawarman VII)
  9. Sphatikarnawa Warmandewi
  10. Prabu Darmawirya Dewawarman (Dewawarman VIII)
  11. Dewawarman IX

Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur di tepi Sungai Mahakam. Kerajaan ini didirikan pada tahun 350 Masehi, dan sering diklaim sebagai Kerajaan Hindu-Budha pertama di Indonesia, setelah Kerajaan Salakanegara, sekaligus menjadi kerajaan Hindu pertama di Kalimantan.

Peninggalan Kerajaan Kutai antara lain ditemukannya beberapa arca batu dan bulus, kalung yang terbuat dari emas, serta 7 buah prasasti Yupa atau tugu batu. Kerajaan ini bertahan berabad-abad sebelum runtuh pada tahun 1605 Masehi usai diambil alih oleh Kesultanan Kutai Kartanegara yang bercorak Islam.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Kutai :

  1. Kudungga (Dewawarman)
  2. Asmawarman
  3. Mulawarman
  4. Marawijaya Warman
  5. Gajayana Warman
  6. Tungga Warman
  7. Jayanaga Warman
  8. Nalasinga Warman
  9. Nala Parana Tungga Warman
  10. Gadingga Warman Dewa
  11. Indra Warman Dewa
  12. Sangga Warman Dewa
  13. Candrawarman
  14. Sri Langka Dewa Warman
  15. Guna Parana Dewa Warman
  16. Wijaya Warman
  17. Sri Aji Dewa Warman
  18. Mulia Putera Warman
  19. Nala Pandita Warman
  20. Indra Paruta Dewa Warman
  21. Dharma Setia Warman

Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu-Budha yang terletak di bagian barat pulau Jawa. Pusat pemerintahannya ada di Sundapura, dekat Tugu dan Bekasi. Tarumenegara didirikan pada tahun 358 Masehi sebagai penerus dari Kerajaan Salakanagara. Menurut peninggalan artefak, terlihat bahwa pada saat itu kerajaan ini adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.

Beberapa peninggalan Kerajaan Tarumenagara antara lain adalah prasasti kebon kopi, prasasti tugu, prasasti cidanghiyang, prasasti ciaruteun, prasasti muara cianten, prasasti jambu, dan prasasti pasir awi. Kebanyakan prasasti tersebut ditemukan di daerah Bogor, Jawa Barat dan Pandeglang, Banten. Kerajaan ini runtuh pada tahun 669 Masehi akibat invasi Sriwijaya.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Tarumanegara :

  1. Jayasingawarman
  2. Dharmayawarman
  3. Purnawarman
  4. Wisnuwarman
  5. Indrawarman
  6. Candrawarman
  7. Suryawarman
  8. Kertawarman
  9. Sudhawarman
  10. Hariwangsawarman
  11. Nagajayawarman
  12. Linggawarman

Kerajaan Kalingga


Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan Budha yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Halong. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-6, tepatnya pada tahun 594 Masehi. Pusat kerajaan ini terletak di Jawa Tengah di sekitar Jepara dan Pekalongan. Namun kemudian pusat pemerintah berpindah ke Magelang dan Yogyakarta.

Kerajaan Kalingga runtuh pada tahun 782 Masehi dan kerajaan ini diteruskan oleh Kerajaan Medang atau Mataram Kuno. Beberapa peninggalan Kerajaan Kalingga antara lain adalah candi angin, candi bubrah, prasasti tuk mas, prasasti rahtawun, prasasti sojomerto, arca togog, arca batara guru, serta situs puncak sanga likur.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Kalingga :

  1. Prabhu Wasumurti
  2. Prabhu Wasugeni
  3. Prabhu Wasudewa
  4. Prabhu Wasukawi
  5. Prabhu Kirathasingha
  6. Prabhu Kartikeyasingha
  7. Ratu Shima
  8. Dewi Parwati
  9. Dewi Sannaha
  10. Sanjaya
  11. Rakai Panangkaran

Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha di daerah Sumatera. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-7 Masehi dan berpusat di Palembang. Sriwijaya dikenal sebagai kemaharajaan yang mengendalikan jalur perdagangan maritim. Perkembangan kerajaan ini sangat pesat, hingga mampu menguasai wilayah di Sumatera dan Jawa serta wilayah luar negeri seperti Kamboja, Thailand Selatan, dan Semenanjung Malaya.

Kerajaan Sriwijaya ini kemudian runtuh pada abad ke-12 karena rentetan serangan dari kerajaan musuh. Peninggalan kerajaan Sriwijaya antara lain adalah candi muara takus, candi muaro jambi, candi kota kapur, prasasti palas pasemah, prasasti bukit siguntang, prasasti talang tuwo, prasasti kedukan bukit, gapura sriwijaya, dan lain-lain.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Sriwijaya :

  1. Dapunta Hyang (Sri Jayanasa)
  2. Rudra Wikrama
  3. Sri Indrawarman
  4. Sri Maharaja
  5. Dharanindra (Rakai Panangkaran)
  6. Samaragrawira (Rakai Warak)
  7. Samaratungga (Rakai Garung)
  8. Balaputradewa
  9. Sri Udayaditya Warmadewa
  10. Sri Cudamani Warmadewa
  11. Sri Mara-Vijayottunggawarman
  12. Haji Sumatrabhumi
  13. Sangrama-Vijayottunggawarman
  14. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa

Kerajaan Mataram Kuno


Kerajaan Mataram Kuno, sering juga disebut sebagai Kerajaan Medang atau Mataram Hindu. Kerajaan ini didirikan pada tahun 752 Masehi dan berpusat di Jawa Tengah, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Mataram Kuno runtuh pada tahun 1045 Masehi karena kekalahan dari Kerajaan Sriwijaya.

Awalnya kerajaan ini bercorak Hindu, namun pada masa Wangsa Sailendra berganti corak menjadi kerajaan Buddha, dan saat Rakai Pikatan berkuasa, berganti menjadi Hindu-Buddha yang berdampingan. Adapun peninggalan kerajaan Mataram Kuno ada banyak, salah satunya yang paling terkenal adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno :

  1. Sanjaya
  2. Rakai Panangkaran
  3. Rakai Panunggalan (Dharanindra)
  4. Rakai Warak (Samaragrawira)
  5. Rakai Garung (Samaratungga)
  6. Rakai Pikatan
  7. Rakai Kayuwangi (Dyah Lokapala)
  8. Rakai Watuhumalang
  9. Rakai Watukura Dyah Balitung
  10. Mpu Daksa
  11. Rakai Layang Dyah Tulodong
  12. Rakai Sumba Dyah Wawa
  13. Mpu Sindok
  14. Sri Lokapala
  15. Makuthawangsawardhana
  16. Dharmawangsa Teguh

Kerajaan Kahuripan


Kerajaan Kahuripan merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang didirikan pada tahun 1019 Masehi. Pusat kerajaannya ada di daerah Kahuripan, sekarang berada di antara Surabaya dan Sidoarjo. Kerajaan ini didirikan oleh Airlangga sebagai pendirinya, sebagai kelanjutan Kerajaan Medang yang runtuh tahun 1006.

Airlangga membangun kerajaan bekas reruntuhan Medang dari Wurawari dan Sriwijaya. Kerajaan Kahuripan kemudian dibagi menjadi 2 kerajaan, yakni Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri (Panjalu) pada tahun 1045 Masehi. 

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Kahuripan :

  1. Airlangga

Kerajaan Janggala


Kerajaan Janggala merupakan salah satu dari dua pecahan Kerajaan Kahuripan yang dibagi oleh Airlangga, selain Kerajaan Kediri. Kerajaan ini pertama berdiri tahun 1042, dan berakhir sekitar tahun 1130-an. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Kerajaan Janggala akhirnya ditaklukkan oleh Sri Jayabhaya raja Kadiri. Sejak saat itu Janggala menjadi bawahan Kadiri dan kedua kerajaan pecahan Kahuripan tersebut kembali bergabung. Beberapa peninggalan Kerajaan Janggala misalnya prasasti turun hyang II, prasasti kambang putih, prasasti malenga, prasasti banjaran, prasasti ngantang, dan lain-lain.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Janggala :

  1. Mapanji Garasakan
  2. Alanjung Ahyes
  3. Samarotsaha

Kerajaan Kediri


Kerajaan Kediri merupakan salah satu dari dua pecahan Kerajaan Kahuripan yang dibagi oleh Airlangga, selain Kerajaan Janggala. Kerajaan ini dibentuk tahun 1042 Masehi dan berpusat di kota Kediri, Jawa Timur. Nama lain dari kerajaan ini adalah Kerajaan Panjalu atau Kadiri. Kerajaan ini akhirnya juga menguasai kerajaan Janggala yang berada di bawah kekuasaannya.

Kerajaan ini kemudian runtuh pada tahun 1293 Masehi karena pemberontakan Ken Arok dan serangan Kerajaan Majapahit. Beberapa peninggalan Kerajaan Kediri antara lain adalah prasasti ngantang, prasasti sirah keting, prasasti pamwatan, prasasti talan, prasasti galunggung, prasasti palah, prasasti wates kulon, dan lain-lain.


Raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri :

  1. Sri Samarawijaya
  2. Sri Jayawarsa
  3. Sri Bameswara
  4. Sri Jayabhaya
  5. Sri Sarweswara
  6. Sri Aryeswara
  7. Sri Gandra
  8. Sri Kameswara
  9. Sri Kertajaya

Kerajaan Singosari


Kerajaan Singosari merupakan kerajaan Hindu-Budha yang didirikan pada tahun 1222 Masehi. Pusat kerajaan Singosari ini diperkirakan terletak di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur. Singosari didirikan oleh Ken Arok sebagai penerus dari Kerajaan Kediri. Nama asli kerajaan ini aslinya adalah Kerajaan Tumapel.

Kerajaan Singosari kemudian runtuh pada tahun 1292 karena serangan Jayakatwang dari Gelanggelang. Beberapa peninggalan Kerajaan Singosari antara lain adalah candi singhasari, prasasti kudadu, prasasti mula malurung, arca amoghapasa, arca prajnaparamita, dan lain-lain.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Singosari :

  1. Ken Arok
  2. Anusapati
  3. Tohjaya
  4. Wisnuwardhana
  5. Kertanagara

Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha yang didirikan pada tahun 1293 Masehi. Pusat kerajaan ini ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha terbesar dan paling berjaya dalam sejarah Nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk dengan dibantu mahapatih Gadjah Mada. Majapahit runtuh pada tahun 1527 dan menandai akhir era Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain adalah candi tikus, candi bajang ratu, candi brahu, candi wringin lawang, candi jolotundo, dan lain-lain.

Raja-raja yang memerintah Kerajaan Majapahit :

  1. Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana)
  2. Kalagamet (Sri Jayanagara)
  3. Sri Gitarja (Tribhuwana Wijayatunggadewi)
  4. Hayam Wuruk (Sri Rajasanegara)
  5. Wikramawardhana
  6. Suhita (Dyah Ayu Kencana Wungu)
  7. Kertawijaya (Brawijaya I)
  8. Rajasawardhana (Brawijaya II)
  9. Purwawisesa/Girishawardhana (Brawijaya III)
  10. Bhre Pandansalas/Suraprabhawa (Brawijaya IV)
  11. Bhre Kertabumi (Brawijaya V)
  12. Girindrawardhana (Brawijaya VI)
  13. Patih Udara

Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia Lainnya


    • Kerajaan Pajajaran
    • Kerajaan Wijayapura
    • Kerajaan Kanjuruhan
    • Kerajaan Sunda
    • Kerajaan Galuh
    • Kerajaan Bali
    • Kerajaan Kuripan
    • Kerajaan Negara Dipa
    • Kerajaan Negara Daha
    • Kerajaan Sri Bangun
    • Kerajaan Bakulapura
    • Kerajaan Dharmasraya

    Nah itulah nama-nama Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia lengkap beserta sejarah, tahun dibentuk, lokasi kerajaan, tahun runtuh, peninggalan kerajaan, serta nama raja-raja yang pernah berkuasa. Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha tersebut menjadi bagian dari sejarah Nusantara dan banyak mempengaruh aspek sosial budaya masyarakat Indonesia.

    Belum ada Komentar untuk "23+ Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Beserta Lokasi dan Peninggalannya"

    Posting Komentar